Industri E-commerce Indonesia Diproyeksikan Tumbuh 20% di Tahun 2024

by -116 Views
Industri E-commerce Indonesia Diproyeksikan Tumbuh 20% di Tahun 2024
Industri E-commerce Indonesia Diproyeksikan Tumbuh 20% di Tahun 2024

Jakarta – Industri e-commerce di Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 20% pada tahun 2024, menurut laporan terbaru dari Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan adopsi digital, perubahan perilaku konsumen, dan penetrasi internet yang semakin meluas di seluruh wilayah Indonesia.

Ketua idEA, Bima Laga, menyatakan bahwa lonjakan ini terutama dipicu oleh peningkatan transaksi online selama pandemi COVID-19 yang terus berlanjut hingga sekarang. “Pandemi telah mengubah cara belanja masyarakat. Kini, banyak konsumen yang lebih nyaman berbelanja secara online karena kemudahan dan kenyamanannya,” kata Bima.

Baca juga: Kejahatan Serius, DPR Minta Polisi Tangkap Produsen dan Pengedar Oli Palsu

Selain itu, pemerintah juga telah berperan aktif dalam mendukung ekosistem e-commerce melalui berbagai regulasi dan insentif yang mendorong inovasi dan investasi di sektor ini. Beberapa inisiatif, seperti program UMKM Go Online, telah membantu ribuan usaha mikro, kecil, dan menengah untuk beralih ke platform digital, memperluas jangkauan pasar mereka.

Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, nilai transaksi e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 500 triliun pada tahun 2024. Angka ini mencerminkan optimisme yang kuat terhadap pertumbuhan industri ini di masa mendatang.

Analis ekonomi, Rudi Hartono, menambahkan bahwa pemain e-commerce besar seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak juga terus berinvestasi dalam teknologi dan logistik untuk meningkatkan layanan mereka. “Investasi dalam teknologi seperti kecerdasan buatan dan big data analytics memungkinkan platform e-commerce untuk menyediakan pengalaman belanja yang lebih personal dan efisien bagi konsumen,” ujar Rudi.

Baca juga: Motif Ekonomi: Pria Ancam dan Peras Ria Ricis Rp300 Juta

Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan keamanan data dan logistik di daerah terpencil. “Penting bagi para pelaku industri dan pemerintah untuk terus berkolaborasi dalam mengatasi tantangan ini agar pertumbuhan yang diharapkan bisa terwujud,” pungkas Bima.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.