Jakarta – Anggota Komisi III DPR, M. Nasir Djamil, meminta aparat kepolisian bertindak tegas terhadap pabrik yang diduga memproduksi oli palsu, baik dalam skala kecil maupun besar.
Menurut Nasir, produksi oli palsu merupakan kejahatan serius yang dapat mengancam nyawa, terutama pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan oli palsu. “Tidak ada alasan yang dapat membiarkan peredaran oli palsu, termasuk pabrik pembuatnya, karena dapat merenggut nyawa manusia,” kata Nasir Djamil, Senin (10/6/2024).
Baca juga: Motif Ekonomi: Pria Ancam dan Peras Ria Ricis Rp300 Juta
Nasir menjelaskan bahwa penggunaan oli palsu dapat menyebabkan kerusakan kendaraan secara tiba-tiba dan meningkatkan risiko kecelakaan. “Ketika masyarakat menggunakan oli palsu, hal itu dapat membuat kendaraannya tiba-tiba rusak dalam perjalanan dan bisa terjadi kecelakaan,” lanjutnya.
Politikus PKS ini menyamakan keberadaan oli palsu dengan bisnis narkoba, karena selain mengancam nyawa dan menghasilkan keuntungan besar, bisnis ini juga sering didukung oleh orang-orang kuat. “Jadi, baik pengedar dan produsen oli palsu serta orang yang membackingi harus diberantas tanpa pandang bulu, seperti halnya memberantas narkoba,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Banten menangkap pemilik gudang produksi oli palsu skala rumahan di sebuah ruko kawasan Panongan dan Citra Raya. Pabrik oli palsu skala besar dengan omzet ratusan miliar tersebut bebas beroperasi di wilayah Tangerang.
Baca juga: Menkumham Tegaskan Komitmen RI Dukung Program Kerja WIPO
Nasir Djamil menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap produsen dan pengedar oli palsu harus segera dilakukan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang ditimbulkan oleh produk ilegal ini.
Responses (2)